Sorotanwarga.com, Soppeng - Gelombang reaksi publik menguat karena dugaan perampasan mobil pickup yang dilakukan oleh pria bernama Muh. Bohari alias Boim Makassar.
Pihak yang disebut sebagai korban, Agus, angkat bicara dan membantah keras narasi yang dibangun oleh Bohari dalam berita salah satu media.
Dalam klarifikasinya kepada redaksi , Agus menyebut bahwa tidak ada proses kekeluargaan maupun izin saat mobil pickup miliknya diambil secara paksa.
Ia mengaku terkejut ketika kendaraan yang sehari-hari digunakannya untuk bekerja tiba-tiba dibawa pergi tanpa sepengetahuan dan persetujuannya.
“Itu bukan pengamanan tapi itu perampasan. Mobil itu diambil tanpa izin, tanpa pemberitahuan. Saya justru baru tahu setelah adik saya memberi tahu,” ungkap Agus, Minggu (12/10/2025).
Ia menilai langkah Bohari sangat tidak etis dan melanggar hukum, apalagi dengan alasan bahwa mobil masih atas nama dirinya.
Menurut Agus, status kepemilikan kendaraan tidak serta-merta memberi hak kepada siapapun untuk mengambil barang secara sepihak.
“Apakah dia tidak punya hati. Saya sudah membayar dua tahun lebih sekarang sudah mau lunas, malah dia rampas begitu saja. Sangat tidak etis,” pungkasnya.
Ia pun menyayangkan sikap salah satu media online yang memberitakan peristiwa tersebut tanpa mengonfirmasi dirinya sebagai pihak yang dirugikan.
Kata dia , pemberitaan yang menyebut dirinya menunggak pembayaran dan menyembunyikan diri adalah fitnah dan upaya pembunuhan karakter.
“Saya merasa difitnah. Saya tidak pernah lari, tidak pernah sembunyi. Justru saya menunggu niat baik untuk bicara baik-baik, tapi malah mobil saya dibawa tanpa izin,” ucap Agus dengan nada tajam.
“Kalau cara seperti ini dibiarkan, orang bisa semena-mena mengambil barang orang lain dengan alasan ‘masih atas nama dia’. Negara kita punya hukum, bukan aturan rimba,” tandasnya.
(Penulis: Sahril/Red*)