Ket.Foto: Ilustrasi
Sorotanwarga.com, Soppeng - |Rencana Program Penggemukan sapi oleh BUMDES Maccile, kabupaten Soppeng diminta untuk dipertimbangkan ulang.
Diketahui , anggaran yang akan digelontorkan sebesar Rp67.500.000 yang menargetkan 5 ekor sapi dianggap tidak sebanding, sehingga wacana agar program ini dihentikan lebih awal mulai menguat.
Rencana yang sejak awal digadang sebagai prioritas desa ini dinilai belum memiliki landasan teknis yang matang.
Karena , mulai dari mekanisme pemeliharaan masih sederhana, pembiayaan besar tidak seimbang dengan skala usaha, serta waktu yang semakin sempit menuju akhir tahun anggaran membuat efektivitas program semakin diragukan.
Berdasarkan instruksi Presiden RI Prabowo Subianto tentang alokasi minimal 20 persen dana desa untuk ketahanan pangan seharusnya dilaksanakan secara terukur dan memberi dampak luas.
Akan tetapi , dengan model program yang hanya sebatas uji coba pemeliharaan sapi, implementasi di Desa Maccile justru dikhawatirkan akan membebani tanpa hasil signifikan.
Terkait itu , Ketua BUMDes Maccile saat dikonfirmasi menyampaikan alasannya tetap mendorong program ini.
“Di Desa Maccile masyarakatnya lumayan banyak yang ternak sapi, jadi kami bisa mendapat pengalaman dari mereka. Namun kami juga pemula dalam urusan penggemukan sapi sehingga butuh pembelajaran,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa tujuan utama program ini adalah untuk memberi manfaat nyata.
“Yang pastinya untuk meraup keuntungan dan memberdayakan masyarakat Maccile,” katanya , Kamis (18/9).
Terkait jumlah sapi yang akan dikelola, ia mengungkapkan bahwa terdapat lima ekor sapi yang dikelola di awal.
“Untuk awal usaha 5 ekor sapi yang akan diterapkan,” bebernya kepada redaksi Sorotanwarga.com.
Mengenai pola pemeliharaan , Ketua BUMDes memaparkan dua opsi yang akan dicoba.
“Untuk mekanismenya kami ada 2, yaitu diternak dalam kandang, namun hasilnya agak lama. Lalu ada juga pengembalaan, di situ cepat besar tapi hasilnya nanti agak kurang bagus. Jadi untuk sekarang ini kami masih belajar dan lebih fokus pada sistem kandang,” imbuhnya.
Ia juga menyebutkan bahwa tahap awal program masih dalam proses dan sementara melakukan pencarian ternak.
“Insya Allah dalam waktu dekat kita sudah launching, karena kami saat ini dalam tahap pencarian ternak yang akan dipelihara. Kami sudah bertanya ke teman-teman BUMDes di daerah lain soal tips pemeliharaan sapi. Dari mereka kami mendapat gambaran dan cara perawatan yang baik,” terangnya.
Meski mengakui masih banyak kendala , Ketua BUMDes memastikan program ini tidak akan berhenti.
“Kami ini pemula, jadi wajar masih ada perbaikan-perbaikan. Namun prinsip kami jelas: kalaupun ada kendala, program ini tidak boleh berhenti. Kami akan berusaha agar tujuan untuk mendukung ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat tetap tercapai,” tandasnya.
(Penulis: Sahril/Red*)