Sorotanwarga.com, Soppeng - Warga Kelurahan Botto, Kecamatan Lalabata, Kabupaten Soppeng, dibuat resah setelah program bantuan sosial yang selama ini menjadi penopang hidup masyarakat kecil dihentikan tanpa pemberitahuan resmi dari pemerintah setempat.
Diketahui , kejadian ini menimpa keluarga Muh. Fajri yang menuturkan , bahwa seluruh program bantuan orang tuanya, mulai dari PKH hingga beras bantuan pemerintah, mendadak dihentikan tanpa ada pemberitahuan maupun alasan resmi.
Ironi semakin terasa , ketika kepesertaan BPJS Kesehatan gratis keluarganya juga diputus sepihak.
Masalah tersebut baru terungkap saat ayahnya membutuhkan perawatan di Puskesmas Salotungo, namun ditolak karena status kepesertaan telah dinyatakan nonaktif.
“Bapak saya dalam kondisi sakit, tapi malah ditolak karena BPJS sudah tidak aktif. Katanya orang tua saya dianggap P3K, tapi ketika saya minta bukti, tidak ada satupun yang bisa ditunjukkan. Ini penghinaan terhadap rakyat kecil,” ungkap Fajri.
Menurutnya , saat ia meminta penjelasan langsung ke pihak kelurahan, jawaban yang diterima justru mengambang.
Alih-alih menyampaikan klarifikasi resmi, staf kelurahan hanya berjanji akan mengaktifkan kembali kepesertaan tanpa memberi alasan jelas atas pencabutan yang sebelumnya dilakukan.
“Mereka seolah menganggap hal ini biasa saja. Padahal ini menyangkut hak hidup masyarakat. Jangan main-main dengan nyawa orang,” pungkasnya.
Terkait itu , ia meminta agar pemerintah kelurahan, Dinas Sosial, hingga pihak BPJS segera bertanggung jawab dan menjelaskan dasar hukum atas keputusan sepihak yang merugikan rakyat miskin.
“Kalau hak-hak rakyat dicabut begitu saja tanpa aturan jelas, lalu untuk apa ada negara? Untuk apa ada pemerintah? Jangan hanya hadir saat pemilu, setelah itu rakyat ditinggalkan,” tandasnya, Jum'at (5/9).
(Red*)
